Berbagi Ilmu PLN - Transformator #2

Assalamu'alaikum temen-temen yang lagi mampir di blogku....

Eheheheh akhirnya kesampaian juga nulis di blog usang ini. Padahal rencananya mau nulis tiap abis ngantor. Apa daya, yang ada malah kelupaan buat ngeblog, asik facebooke-an, buka 9Gag, dkk dsb dll. Akhirnya kuputuskan buat nulis nanti abis balik dari kos. Bukannya balik lagi, yang ada aku malah terkapar di kos dalam keadaan tidak berdaya akibat mengarungi kerasnya kehidupan yang fana ini(lebay, lebaynya kambuh, saudara-saudara. Maklum lupa minum obatnya~).....

Eh ya, sesuai dengan judul tulisan kali ini, aku akan nulis tentang apa-apa yang aku dapat selama OJT(On the Job Training) di PLN, tepatnya di PLN Area Bontang. Oh ya, buat kalian yang penasaran kenapa aku bisa masuk di PLN, nanti bakal aku tulis asal muasalnya yaa, kalo gak lupa....



Di postingan sebelumnya, aku udah ngasih tau tentang apa itu trafo. Nah di twitter, ada yang nanya ke aku, 'gimana kalo trafo step-up?'. Well, disini bakal kucoba jelasin...

Transformator step-up, atau trafo step-up, adalah trafo yang digunakan untuk menaikkan tegangan di . Biasanya, trafo step-up ada di pembangkit-pembangkit listrik. Kenapa trafo step-up adanya di pembangkit? Sebab tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit hanya ± 6 kV, sedang pelanggan-pelanggan yang harus disalurkan listrik letaknya gak cuma di dekat pembangkit, tapi juga tersebar di seluruh wilayah kota, atau desa, tergantung dari wilayah itu. Nah, agar listrik hasil pembangkit tadi bisa disalurkan ke daerah yang lebih jauh, listrik yang dihasilkan dari pembangkit tadi dinaikkan tegangannya menjadi 20 kV.

Trafo Step-Up yang ada di PLTD-MG Kanaan, Bontang, Kaltim




Contoh pengawatan trafo step-up

Dari pelajaran fisika SMP dan SMA, kita tahu bahwa perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder dalam trafo berbanding terbalik dengan perbandingan arus yang melewati lilitan primer dan sekunder.

perbandingan antara lilitan dengan arus yang melewati trafo
Maka itulah kenapa listrik hasil pembangkit yang tegangannya ± 6 kV bisa disalurkan ke rumah-rumah penduduk yang letaknya jauh dan tersebar dalam tegangan 20 kV. Hal ini juga dipengaruhi oleh ukuran dari penghantarnya. Namun, hal itu bakal kubahas di judul yang lain, soalnya di tulisan ini aku cuma fokus di trafo step-up-nya.

Oke, mungkin ini aja yang bisa kutulis. Kalo semisal ada yang mau kalian tanya, bisa kalian tulis di comment box di bawah ini *nunjuk-nunjuk ke bawah*. Insya Allah bakal kujawab, kalo gak lupa juga sih. Hehehehehehe.....


sumber foto:
1. Dokumentasi pribadi
2. http://www.powertransformer.us/stepuptransformers.htm
3. http://www.worsleyschool.net/science/files/transformers/page.html

Komentar

Postingan Populer